Menjadi seorang guru adalah sebuah profesi yang mulia. Di beberapa daerah, profesi guru tetap benar-benar diminati. Masyarakat pun memandang profesi guru sebagai profesi terhormat. Seorang guru mendedikasikan waktu dan tenaganya untuk mendidik anak-anak, yang diinginkan sebagai generasi penerus bangsa. Profesi guru, sekilas terdengar sederhana. Padahal, jadi seorang guru tidak semudah kelihatannya.
Tidak hanya membutuhkan pendidikan formal, tapi termasuk membutuhkan keahlian non-formal. Guru tidak hanya sekadar berdiri di depan kelas untuk memberikan materi pelajaran, tapi lebih berasal dari itu. Guru diinginkan bisa membimbing murid-muridnya jadi seseorang yang mempunyai kepribadian yang positif, penuh kekuatan juang, dan hiraukan terhadap sesama fakultas keguruan dan ilmu pendidikan .
Semuanya terdengar gampang dilakukan, tapi tidak bagi guru pemula yang tetap minim jam terbang. Khususnya bagi seorang guru yang baru merintis karier di dunia pendidikan. Berdiri di depan kelas dengan anak-anak yang karakternya beragam, kadang waktu cukup menyulitkan.
Rasa gugup menghadapi tingkah anak-anak yang tidak bisa ditebak, Belum lagi, jika tersedia siswa yang parah dan menguji kesabaran. Lalu, bagaimana tip menghadapi anak-anak bagi guru pemula? Berikut ini beberapa langkah yang bisa ditunaikan agar kesibukan mengajar berlangsung dengan baik bagi seorang guru pemula.
1.Menguasai Materi
Sebelum menjadi mengajar, pelajari materi yang dapat disampaikan lebih-lebih dahulu. Siapkan bahan praktek jika materi yang dapat disampaikan agak berat dimengerti secara materi. Misalnya, untuk pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam. Tidak tersedia salahnya jika buat persiapan alat peraga, agar anak-anak lebih gampang menyadari materi yang dapat disampaikan. Penguasaan materi yang baik termasuk dapat menyebabkan guru lebih percaya diri waktu berdiri di depan murid-muridnya.
2. Mempelajari Karakter Anak Didik yang Akan Diajar
Ketika mendapat jadwal mengajar, pelajari lebih-lebih dahulu sifat siswa di kelas yang bersangkutan. Apakah merupakan kelas rendah yang terdiri berasal dari anak-anak kecil, yang condong manja, atau kelas yang lebih tinggi dengan anak-anak menjelang remaja? Keduanya mempunyai sifat yang berbeda, agar membutuhkan pendekatan yang berbeda juga.
3. Memperkenalkan Diri
Awali pertemuan pertama dengan memperkenalkan diri lebih-lebih dahulu. Anak-anak dapat menyukai sesi ini, di mana mereka bisa mengenal gurunya lebih dekat. Mulai berasal dari nama guru, area tinggal guru, apakah mempunyai hobi yang mirip dengan anak-anak, atau menyukai makanan yang sama. Ini dapat menciptakan chemistry antara murid dan guru, agar situasi studi jadi lebih menyenangkan.
4. Berpenampilan Rapi
Seorang guru wajib berpenampilan rapi dan bersih. Selain sebagai umpama bagi anak-anak, termasuk jadi lebih nyaman waktu mengajar, bukan? Penampilan yang rapi dan menarik termasuk menambah minat anak-anak untuk perhatikan guru. Bahkan, tersedia murid yang menyukai penampilan gurunya dan menjadikannya sebagai idola.
5. Bersikap ‘Santai’ terhadap Murid
Di didalam kelas, guru dapat menghadapi beragam sifat anak-anak. Ada anak yang pendiam, baik, dan penurut. Akan tetapi, tersedia termasuk anak-anak yang super aktif, dan ada problem diarahkan. Guru wajib bersikap sedikit ‘santai’ menghadapi anak-anak layaknya ini. Jangan segera mengibarkan ‘bendera perang’ terhadap mereka. Cobalah untuk berbicara berasal dari hati ke hati. Mungkinkah anak-anak ini mempunyai latar belakang tertentu, yang menyebabkan mereka sering menyebabkan ulah di didalam kelas. Anak- anak yang ada problem diatur sekalipun, selamanya mempunyai celah yang bisa disentuh dengan kasih sayang.
6. Berusaha untuk Mengenal Murid
Guru wajib menyempatkan waktu untuk mengenal murid-muridnya. Bukankah tersedia pepatah yang menyatakan ‘tak kenal maka tak sayang’? Nah, agar proses studi dan mengajar berlangsung dengan baik, maka guru wajib mengupayakan mengenal muridnya satu per satu. Jika memungkinkan, cobalah mengenal murid beserta orang tuanya, dan area tinggalnya. Hal ini termasuk memudahkan guru membahas hal-hal yang berkenaan program sekolah terhadap orang tua murid.
7. Selingi Dengan Humor
Saat memberikan pelajaran, sebaiknya guru menyelipkan humor sesekali. Hal ini dapat mencairkan suasana, agar murid lebih relax waktu mendengarkan penjelasan guru. Suasana yang enjoy tak jarang menyebabkan murid lebih cepat menyadari terhadap materi yang dijelaskan. Humor termasuk bisa menyingkirkan rasa grogi seorang guru pemula didalam menyatakan materi pelajaran.8. Mengadakan Ice Breaking
Sesekali mengadakan ice breaking waktu jam pelajaran tidak tersedia salahnya. Dengan ice breaking, guru dapat mencairkan situasi studi yang barangkali menjadi tegang dan monoton. Bisa dengan mengadakan permainan sederhana, tebak-tebakan, atau presentasi singkat yang ditunaikan anak-anak. Berikan hadiah kecil-kecilan untuk mengapresiasi usaha mereka. Mereka dapat menjadi suka dan menyukai pelajaran yang disampaikan, dan dapat tunggu jam pelajaran seterusnya dengan antusias.
9. Memberikan Contoh Soal Terkait Materi
Pemahaman tiap-tiap anak terhadap materi pelajaran tidaklah sama. Ada anak yang bisa dengan gampang menyadari materi yang disampaikan. Akan tetapi, tersedia termasuk yang sedikit agak ada problem memahaminya. Menghadapi perihal ini, hendaknya guru mengimbuhkan umpama soal berkenaan dengan materi pelajaran yang dapat disampaikan. Siswa dapat lebih mengerti, jika segera diberikan umpama soal. Khususnya untuk pelajaran yang membutuhkan hitung-hitungan menggunakan rumus tertentu. Contoh soal menyebabkan siswa lebih terbuka pikirannya didalam menerima pelajaran. Berikan latihan soal yang cukup untuk menyebabkan anak-anak menyadari pelajaran dengan mudah.
10. Memberikan Pujian terhadap Siswa
Satu perihal yang sering dilupakan kita adalah mengapresiasi usaha siswa. Berikan penghargaan atau pujian terhadap usaha kerja keras mereka didalam belajar. Jika mereka raih prestasi tertentu, ucapkan selamat dan memberikan sesuatu sebagai tanda perhatian terhadap usaha mereka. Seandainya mereka belum berhasil pun, selamanya memberikan mereka impuls agar tidak menyerah dan selamanya berusaha. Bukankah kegagalan itu adalah keberhasilan yang tertunda? Sebagai guru, kita wajib mendorong siswa agar keberhasilan ini tidak tertunda benar-benar lama.
Di antara tip di atas, semoga tersedia yang berhasil untuk Anda lakukan. Satu perihal yang wajib diingat, bahwa mengajar itu membutuhkan pengalaman dan jam terbang tersendiri. Setiap guru mempunyai langkah tersendiri untuk merangkul anak muridnya. Tidak wajib menjadi kuatir jika baru terjun sebagai seorang guru. Seiring berjalannya waktu, seorang guru pemula pasti dapat menemukan trik dan trik untuk menghadapi anak muridnya. Teruslah mengajar berasal dari hati, agar bisa menyentuh hati anak-anak murid Anda. Sesungguhnya keikhlasan seorang guru bisa menyentuh hati muridnya.